Mari Pesta Pora!!!


Kunjungi juga Poetry Pinilih
Terima kasih sudah mau berkunjung.. =D

Whoaahh..

Sunday, November 21, 2010

kisah tragis

ketika memasukkan puisi-puisi yang sudah bertahun-tahun saya pendam dalam kertas file. 2005, 2006, 2007, beberapa di 2008.....
tidak ada 2009.....
ingin menagis lagi rasanya...
hampir semua tulisan 2009 ku hilang ditelan virus!!
hanya tersisa cerita waktu SD sama TK yang sengaja dimasukkan dalam blog di FS...
sebal sangat!!!
teman-teman yang berkuliah di IPB harap berhati-hati jika ngprint di tukang print depan FPIK.. karena darisanalah virus saya berasal... ingat-ingat!
dan tiba-tiba teringat lagi saya dulu punya buku harian!
tapi saya buang ke tempat sampah SMP 9 Bekasi dalam plastik hitam karena malu telah dibaca mamapapa... hee.. bodoh...

Monday, November 1, 2010

Maskeran (2)

Hoaa... maskeran saya belum berasa apaapa..
iya laahh.. cuma bertahan 6 hari.. hehe..

Sindrom Metabolik dan Gangguan Kardiovaskular


            Sindrom Metabolik yang juga disebut sindrom resistensi insulin atau sindrom X merupakan suatu kumpulan faktor-faktor risiko yang bertanggung jawab terhadap peningkatan kematian akibat penyakit kardiovaskular pada obesitas  dan DM tipe 2 (Vega 2001). Sindrom metabolik adalah gangguan oleh keberadaan kondisi tertentu termasuk obesitas abdominal, hipertensi, dislipidemia, dan hiperglikemia, masing-masing yang merupakan faktor risiko independen untuk penyakit jantung (Alberti et al. 2005; Grundy et al. 2005). Terdapat kontraversi mengenai apakah sindrom metabolik memberikan risiko kardiovaskular. Akan tetapi, sindrom metabolik mempengaruhi sejumlah besar orang yang telah lanjut usia (Ford et al 2002). Sepertiga pasien yang memiliki penyakit jantung mengalami sindrom metabolik. Seseorang yang mengalami sindrom metabolik hipertensi tidak memiliki risiko kematian akibat kardiovaskular yang sangat tinggi. Namun, mereka yang memiliki sindrom metabolik dan hipertensi memiliki angka kematian 82% lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki sindrom metabolik (Mozzafarian 2008).
            Salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular yang dapat dikendalikan adalah kadar kolesterol darah yang tinggi (hiperkolesterolemia). Risiko terkena penyakit kardiovaskular meningkat bila terdapat banyak lemak dalam darah. Penurunan berat badan, diet rendah lemak, dan perubahan gaya hidup dapat menurunkan kolesterol. Kolesterol ini bersama bahan lain dapat menumpuk di pembuluh darah dan menyebabkan plak. Plak ini dapat menyebabkan penyumbatan yang berakibat terjadinya serangan jantung dan stroke. Usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga merupakan hal yang tidak mungkin diubah. Selanjutnya hanyalah bagaimana mengontrol faktor risiko yang dapat dikendalikan karena faktor risiko yang dapat dikendalikan lebih dominan berkontribusi sebagai penyebab penyakit kardiovaskular.
           
Sumber Pustaka:
Vega GL. Obesity, the metabolic syndrome, and cardiovascular disease. 2001. Am Heart J 142:1108-16.
Ford ES, Giles WH, Dietz WH. 2002. Prevalence of the Metabolic Syndrome Among US Adults: Findings From the Third National Health and Nutrition Examination Survey. JAMA 287:356-9.
Alberti KG et al. 2005. The metabolic syndrome—a new worldwide definition. Lancet 366:1059-62.
Grundy SM, Cleeman JI, Daniels SR, et al. 2005. Diagnosis and management of the metabolic syndrome: an American Heart Association/National Heart, Lung, and Blood Institute Scientific Statement. Circulation 112:2735.
Mozaffarian D, Kamineni A, Prineas RJ, et al. 2008. Metabolic syndrome and mortality in older adults: The Cardiovascular Health Study. Arch Intern Med 168:969-78.

Daun Teh (Camellia sinensis)

Daun Camellia sinensis dapat olahan menjadi berbagai macam jenis, yaitu teh hijau, teh hitam, teh oolong, dan teh putih. Pada dasarnya kandungan senyawa pada teh-teh tersebut sama. Akan tetapi, masing-masing teh memiliki kadar senyawa yang berbeda-beda. Misalnya, teh hijau mempunyai kafein dengan kadar yang lebih rendah dibanding teh hitam maupu teh oolong dan teh putih memiliki kandungan antioksidan yang paling tinggi diantara ketiganya. Proses pembuatan ketiga teh ini juga berbeda. Teh hitam diolah dengan cara dioksidasi dan difermentasi, sedangkan teh oolong disemifermentrasi dan disemioksidasi. Berbeda dengan kedua saudaranya yang lain, teh hijau tidak difermentasi maupun dioksidasi.
            Teh mengandung berbagai senyawa antioksidan yang dapat melawan kanker. Senyawa antioksidan pada teh sepuluh kali lebih banyak dibandingkan sayuran dan buah. Kandungan polyphenol epigallocatechin gallate (EGCG) pada teh dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah dalam tumor, melindungi DNA dari kerusakan radikal bebas, memprogram kematian sel kanker, dan membunuh sel leukemia. Alkilamine antigens dalam teh dapat merangsang sistem imun sehingga dapat tercegah dari berbagai penyakit. Perpaduan kafein dan asam amino L-Theanine teh menstimulir gelombang otak yang dapat menurunkan kadar hormon stress dan membuat fokus. Senyawa lain yang terkandung di dalam teh adalah catechins, theaflafins, thearubigins, dan epicatechins.
            Manfaat lain dari teh selain yang telah disebutkan diatas diantaranya dapat menjaga kesehatan mulut dan kulit, menghambat reaksi alergi, meningkatkan metabolisme untuk menurunkan berat badan, dan menghilangkan bau nafas. Teh sangat berguna untuk mencegah berbagai penyakit agar tidak bersarang dalam tubuh kita. Beberapa penyakit yang dapat dicegah melalui teh adalah penyakit liver kronik, kram menstruasi, osteoporosis, batu ginjal, penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe II. Selain itu, kandungan senyawa dalam teh dapat mengurangi produksi enzim acetylcholinesterase yang dapat memecah zat kimia penting dalam otak dan menghambat enzim beta-secretase yang menimbun protein yang tidak diinginkan dalam otak. Hasilnya adalah ingatan menjadi lebih kuat sehingga dapat mengurangi resiko menderita penyakit Alzheimer.